Pasien Dalam Perawatan Tinggal 10 Orang, 188 Pasien Dinyatakan Sembuh
Sat, 8 August 2020 07:45 PM
PANGKALPINANG - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung (Babel) melaporkan tiga penambahan kesembuhan pasien Covid-19 per 8 Agustus 2020, Sabtu hari ini.
Kalakhar BPBD Babel Mikron Antariksa menjelaskan, penambahan pasien sembuh ini tidak disertai dengan penambahan kasus terkonfirmasi, sehingga jumlah kasus positif Covid-19 masih di angka 200 kasus.
Sementara jumlah pasien sembuh saat ini sebanyak 186 dengan menyisakan 10 pasien yang masih dalam perawatan medis. "Kumulatif kasus positif tetap 200 kasus, sembuh 188 orang dan 10 pasien dalam perawatan," kata Mikron, tadi malam.
Ketiga pasien sembuh ini, lanjut Mikron, dua orang di Kabupaten Belitung Timur dan satu orang di Kabupaten Bangka."Dua orang yang sembuh dari Beltim ini merupakan pasien klaster THS, seorang kepala sekolah di Manggar," jelasnya.
Dua pasien tersebut, LNY (22) perempuan dan AL (25) perempuan. Berdasarkan riwayat, keduanya terpapar dari THS, orang yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19. Diketahui bahwa keduanya merupakan kontak erat THS," kata Mikron.
Pasien ketiga yang sembuh yakni MY (20) laki-laki beralamat di Jalan Ahmad Yani Sungailiat. Berdasarkan riwayat, pada 22 Juli 2020 yang bersangkutan melakukan perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah, daerah terjangkit Covid-19. "Diketahui bahwa M-Y adalah siswa di Akademi Kepolisian RI. Dinyatakan sebagai kasus impor," jelasnya.
Peningkatan kesembuhan pasien ini patut disyukuri, dan pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada tim medis. Pencapaian tersebut tentu saja berkat kerja semua pihak dan kesadaran serta kepedulian dari masyarakat yang terus konsen dan konsisten, memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Babel.
"Untuk menjadi catatan dan perhatian kita bahwa beberapa kasus Covid-19 terakhir menunjukkan fakta bahwa baik kasus impor (imported case) dari pelaku perjalanan maupun kasus transmisi lokal (local transmission) masih terjadi, dan hal ini tak bisa diremehkan apalagi disepelekan. Oleh karena itu, hal ini menjadi warning dan perhatian bagi kita semua," katanya.
Penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. "Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal," sebutnya.
Cetak biru (blue print) pengendalian Covid-19 di Babel dilakukan dalam kerangka kerja: tracking yang proaktif, tracing yang agresif, testing yang massif, serta treatment yang optimal, terukur, dan disiplin.
"Namun hasil dan pencapaian ini tentu tak boleh kemudian membuat kita lalai dan lupa diri, bahkan abai terhadap Covid-19. Justru sebaliknya, menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menjaga soliditas dan merawat solidaritas termasuk menanggalkan ego sektoral dalam dalam ikhtiar bersama memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 maupun kesiapsiagaan menanggulangi pandemi Covid-19 di Babel," imbuhnya. [Tim]